dr. Elza Amelia Firdaus - Panggil Aku ke Tanah Suci
Penulis: dr. Elza Amelia Firdaus
Ukuran Buku: 14,85 x 21 cm
Tebal Buku: xvi + 112 hlm
QRCBN: 62–508–5745–518
Tahun Terbit: 2023
Cetakan ke–: Pertama, November 2023
Penerbit: CV. Progresif
______________________________________
Hamparan Armuzna 1444 H
–dr. Elza Amelia Firdaus / TKHK SUB-27 2023
"Melayani jamaah haji adalah kehormatan dan kemuliaan bagi kami!"
Setiap perjalanan menuju rumah Allah akan selalu personal dan magical. Setiap skenario akan Allah mainkan sesuai dengan derajat keimanan, begitu pun setiap panggilan tentang berbagai peran Allah hadirkan dari arah yang tak pernah terbayangkan.
Empat puluh dua hari, dalam safar penuh hikmah yang tentu tidak sebentar, tak satu pun jiwa yang sanggup berpura-pura. Di depan Allah, di depan manusia, sungguh semua akhlak akan tampak sebagaimana aslinya. Allah, kuatkan iman kami demi menjalani amanah besar ini. Tiada yang lebih tau kelemahan kami melebihi-Mu, tiada sumber kekuatan selain dari-Mu. Laa haula walaa quwwata illa billah, lisan ini bergetar berpasrah pada Zat yang telah menghadirkan 450 jamaah haji yang hampir setengahnya lansia duduk di belakang saya.
Musim haji kedua setelah ditutupnya baitullah, kini panggilan Allah datang pada hamba pilihan-Nya, pada jiwa-jiwa yang menyederhanakan keinginan dunia, rela hati menanti demi segera berlari (berhaji) memenuhi panggilan robbul izzati. Perjalanan penuh kisah dan padat makna di balik setiap undangan Allah terangkum sebagai pengingat generasi muda, bahwa haji bukanlah bagi yang mampu, namun bagi ia yang menata hati, bermohon untuk memampukan diri. Tak terhingga wujud kemudahan berbalut keajaiban bertubu-tubi terjadi di sepanjang hamparah tanah suci. Tak hentinya saya bersama seluruh TKHK dari 88 kloter SUB beristighfar, merapal doa sekaligus berserah. Allah-lah yang telah memanggil, maka Allah jugalah yang akan menjaga dan memelihara para dhuyuufullah (Tamu Allah).
Sungguh kami hanyalah wasilah, yang sengaja Allah hadirkan pada hamparan Armuzna untuk menyaksikan kebesaran-Nya. Sungguh tak ada secuil pun di antara usaha kami berarti tanpa kasih sayang dan pertolongan-Nya. Meski begitu, semoga Allah tahu betapa besar ghiroh kami untuk berkhidmah sepenuh jiwa dan raga, meneladani jejak sirah kenabian demi paripurnanya kesehatan para dhuyufurrahman. Semoga menjadikan wasilah yang mengantarkan menuju keridhoan serta kemabruran.
Silakan tulis komentar anda!